Apakah guru ngaji butuh pengakuan sebagai guru ngaji?
Perlu diketahui, bahwa guru ngaji tidak membutuhkan pengakuan sebagai guru ngaji, rerata semua guru ngaji tidak ingin dirinya dikenal orang banyak, maka disinilah guru ngaji atau kiai kampung tidak pernah diliput oleh media, jauh dari sorotan lampu kamera. Karena bagi mereka yang terberat dalam mengajar adalah menjaga keikhlasan, menjaga kesombongan, menjaga pujian. Karena keikhlasan mereka hanya pantas dihargai oleh Allah SWT. Karena itulah, Allah SWT menutupi kemulyaan guru ngaji di mata manusia kebanyakan, karena jika manusia tahu kemulyaan guru ngaji. Maka semua manusia akan memilih jadi guru ngaji meski harus membayari muridnya dengan dunia dan seisinya.
Dan abu Yusuf berkata yang ditulis oleh Syekh Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘alim wal mutaallim “barang siapa yang tidak meyakini kemuliaan gurunya atau pendidiknya maka dia tidak akan sukses”.
Oleh karena itu, guru ngaji adalah sosok yang sangat mulia, jauh dari gemerlap media, sosok pemimpin yang berkorban untuk kepentingan umat, pemimpin rohani yang keikhlasannya tak tertandingi. Mereka lebih memilih terkenal di langit daripada di bumi. Maka betul sekali jika ada sebagian guru ngaji mengatakan bahwa popularitas adalah bencana bagi bangunan hakiki bernama spiritualitas.
Sumber : islami.com, freepik.com