Contoh idgham mutamatsilain dalam Al-qur’an yaitu An-Nisa’ ayat 78. Lalu, bagaimana cara membacanya? Simak artikel berikut ini sampai habis ya.
Pengertian Idgham Mutamatsilain
Kamu dapat menyebut suatu bacaan merupakan bacaan idgham mutamatsilain, jika :
Anda menemukan dua huruf yang sama makhraj dan shifatnya bertemu dan yang pertama sukun. Contohnya dal sukun bertemu dal, kaf sukun bertemu kaf, lam sukun bertemu lam, dll. Termasuk juga ketika nun sukun bertemu nun dan mim sukun bertemu mim.
HaHuwa.com
Cara Membaca Idgham Mutamatsilain
Kita membaca idgham mutamatsilain dengan meleburkan Huruf sukun ke huruf berikutnya [huruf berikutnya dibaca tasydid] tanpa ghunnah. Tetapi, apabila mim bertemu mim maka kita wajib membacanya dengan ghunnah 2 harakat.
Contoh Idgham Mutamatsilain
Saya menyajikan beberapa contoh idgham mutamatsilain dalam Al-qur’an agar kamu lebih mengerti mengenai bacaan ini.
1.Al Baqarah ayat 61
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَا مٍ وَّا حِدٍ فَا دْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِۢتُ الْاَ رْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّـآئِهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَ بَصَلِهَا ۗ قَا لَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِا لَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِ نَّ لَـکُمْ مَّا سَاَ لْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَا لْمَسْکَنَةُ وَبَآءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ كَا نُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَـقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَا نُوْا يَعْتَدُوْنَ
wa iz qultum yaa muusaa lan nashbiro ‘alaa tho’aamiw waahiding fad’u lanaa robbaka yukhrij lanaa mimmaa tumbitul-ardhu mim baqlihaa wa qissaaa-ihaa wa fuumihaa wa ‘adasihaa wa basholihaa, qoola a tastabdiluunallazii huwa adnaa billazii huwa khoiir, ihbithuu mishrong fa inna lakum maa sa-altum, wa dhuribat ‘alaihimuz-zillatu wal-maskanatu wa baaa-uu bighodhobim minalloh, zaalika bi-annahum kaanuu yakfuruuna bi-aayaatillaahi wa yaqtuluunan-nabiyyiina bighoiril-haqq, zaalika bimaa ‘ashow wa kaanuu ya’taduun
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 61)
Kamu bisa melihat dalam ayat tersebut nun bertemu dengan nun. Oleh karena itu, kita wajib membacanya dengan meleburkan huruf nun bersukun ke huruf nun bertasyid tanpa ghunnah.
2.Qs Yunus ayat 57
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ ۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ
yaaa ayyuhan-naasu qod jaaa-atkum mau’izhotum mir robbikum wa syifaaa-ul limaa fish-shuduuri wa hudaw wa rohmatul lil-mu-miniin
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
(QS. Yunus 10: Ayat 57)
Kamu bisa melihat dalam ayat tersebut mim bertemu dengan mim. Oleh karena itu, kita wajib membacanya dengan meleburkan huruf mim bersukun ke huruf mim bertasyid dengan ghunnah.
3.Q.S Al Fajr ayar 17
كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَ
kallaa bal laa tukrimuunal-yatiim”Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,”(QS. Al-Fajr 89: Ayat 17)
Kamu bisa melihat dalam ayat tersebut lam bertemu dengan lam. Oleh karena itu, kita wajib membacanya dengan meleburkan huruf lam bersukun ke huruf lam bertasyid tanpa ghunnah.
4.An Nisa’ ayat 78
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَا لِ ھٰٓ ؤُلَآ ءِ الْقَوْمِ لَا يَكَا دُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
aina maa takuunuu yudrikkumul-mautu walau kungtum fii buruujim musyayyadah, wa ing tushib-hum hasanatuy yaquuluu haazihii min ‘ingdillaah, wa ing tushib-hum sayyi-atuy yaquuluu haazihii min ‘ingdik, qul kullum min ‘ingdillaah, fa maali haaa-ulaaa-il-qoumi laa yakaaduuna yafqohuuna hadiisaa
“Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, “Ini dari engkau (Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 78)
Kamu bisa melihat dalam ayat tersebut kaf bertemu dengan kaf. Oleh karena itu, kita wajib membacanya dengan meleburkan huruf kaf bersukun ke huruf kaf bertasyid tanpa ghunnah.
Sekian ilmu mengenai contoh idgham mutamatsilain yang bisa saya bagikan, semoga bisa memberi manfaat kepada anda semua. Namun, apabila anda masih kesulitan memahami idgham mutamatsilain atau ilmu tajwid lainnya. Mungkin, anda bisa mencoba layanan belajar mengaji online yang disediakan oleh SyariHub. Kami menyediakan guru mengaji lulusan pesantren dan bersertifikasi yang ramah. Sehingga, kegiatan belajar Al-qur’an menjadi sangat berkualitas dan menyenangkan.