Kesedihan : ini kata Allah dalam Al-Qur’an

Kesedihan : ini kata Allah dalam Al-Qur’an

Tidak ada yang luput dari kesedihan, sekalipun orang-orang sholeh terdahulu. Ketika ditanya, pernahkah kamu bersedih hati ? pasti semua sobat SyariHub yang dirahmati oleh Allah swt. menjawab iya. “Iya saya pernah merasa sedih, bahkan saat membaca ini pun saya sedang merasa sedih”. Bagi yang merasa sedih saat ini mungkin sedang mencari cara menghilangkan kesedihannya dengan googling “bagaimana cara menghilangkan kesedihan” atau “bagaimana cara menghilangkan kesedihan menurut Al-qur’an?” atau “bagaimanakah cara menghilangkan kesedihan dalam ajaran Islam?” . Namun bagaimana jika ternyata setelah membaca Al-qur’an pun duka dalam hati tidak kunjung menghilang ? Benarkah Al-Qur’an tidak dapat mengusir kesedihan ?

 

kesedihan manusia

Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu(pula)” (Q.S Al Kahf :109)

Manusia itu sangat kompleks pemikirannya. Begitulah yang dapat admin pahami dari salah satu ayat Q.S al-Kahf dan puisi dari seorang sufi bernama Jalaluddin Rumi dan mungkin ilmu yang akan admin bagikan , menurut sebagian dari sobat-sobat SyariHub berguna tapi mungkin juga tidak karena saking kompleksnya manusia dan juga permasalahan yang ia hadapi kadang jadi merasa bingung sendiri dan bertanya-tanya  “sebenarnya apasih alasan saya menjadi sedih ?”

 

Kau bukanlah setetes air dalam lautan

Kau adalah seluruh lautan dalam sebuah tetesan

-Rumi

 

Dalam kesempatan kali ini, admin ingin membagi ilmu tentang kesedihan yang sangat sedikit ini. Admin berdoa  kepada sang Al-Aliim, Yang Maha Mempunyai Ilmu untuk menambahkan ilmu-Nya kepada admin dan kalian semua seperti dalam Q.S TA HA :114

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah , “Ya Tuhanku tambahkanlah ilmu kepadaku”

Definisi Kesedihan

Kesedihan sendiri itu sobat SyariHub, menurut psikologi merupakan salah satu perasaan yang bersifat kejiwaan atau psikis. Menurut KBBI kesedihan adalah perasaan sedih,duka cita atau kesusahan hati. Sebuah perasahaan yang timbul sebagai respon dari segala hal yang terjadi pada kita. Di dalam Al-qur’an , perasaan sedih banyak sekali di mention alias di disebut. Seperti dalam Q.S Yunus: 65 yang artinya

“Dan janganlah engkau (Muhammad) sedih oleh perkataan mereka. Sungguh kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Dan juga dalam Q.S Ta-Ha: 40

“Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati”

Kesedihan menurut salah satu hadits merupakan Penghapus Dosa. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lantas bagaimana cara mengusir kesedihan ? Berikut salah satu cara menghilangkan kesedihan versi SyariHub.

Menghilangkan Kesedihan 

  1. Mengingat bahwa Allah Maha Penyayang

Diambil dari Kisah Maryam dalam Al-Qur’an yaitu surah Maryam, Allah menceritakan tentang Maryam yang berdoa agar mati saja. Maryam yang semasa hidupnya sangat taat beribadah dan menjaga kesuciannya diberi cobaan dengan kehamilan walau tanpa ada seorang lelakipun yang menyentuhnya. Di saat akan melahirkan, seorang Maryam yang sangat patuh kepada Allah swt. pun bersedih memikirkan nasibnya yang akan melahirkan anak tanpa seorang bapak,  bagaimana pula orang-orang akan memandangnya dan ia ingin menyerah dengan kehidupannya, dari ayat-ayat ini, Allah seakan ingin memberi tahu kita bahwa Allah sangat sayang kepada hamba-Nya sehingga tidak tega melihat hamba-Nya berlama-lama bersedih.

Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan”

Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesunguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu. Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”

Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah,”Sesunguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapapun pada hari ini.”

Q.S Maryam ayat 23-26

Mengenai tafsir dari ayat surah ini secara lengkap hendaknya sobat-sobat SyariHub membaca secara keseluruhan surah Maryam atau mencari tafsir Al-qur’an baik melalui internet dengan sumber yang jelas, dari buku-buku tafsir Al-qur’an maupun dari channel youtube para ulama. Membaca Al-Qur’an selain merupakan perintah Allah dan untuk mendapat pahala, ternyata memahami isinya dapat membuat hati menjadi tentram. Oleh karena itu, bagi anak-anak maupun yang sudah dewasa namun merasa bacaan Al-Qur’an belum sesuai tajwid, SyariHub menyediakan layanan belajar ngaji online Dimana Saja dan Kapan saja, ditambah Dengan guru ngaji bersertifikat. Untuk mendaftar silahkan klik link pendaftaran berikut ini Daftar Mengaji 

Sekian Part 1 dari pembahasan kesedihan, kita lanjutkan part 2 dimana saya akan membahas cara kedua untuk menghilangkan kesedihan berdasarkan kisah nabi Yunus a.s karena doa yang beliau panjatkan Allah menghilangkan kedukaan yang beliau rasakan.

 

Wassalamualaikum wr.wb.