Idgham mutajanisain bukan termasuk hukum bacaan nun sukun atau tawin. Lalu, apakah idgham mutajanisain itu? Simak artikel berikut sampai habis ya.
Pengertian Idgham Mutajanisain
Kamu dapat menyebut sebuah bacaan sebagai bacaan idgham mutajanisain, jika :
Anda menemukan 2 huruf ber-Makhroj sama, namun berlainan sifat bertemu. Huruf pertama memiliki sukun dan huruf kedua bertasydid.
Adapun idgham mutajanisain hanya berlaku pada huruf-huruf berikut,yaitu:
- Ta’ (ت) sukun bertemu Tha’ (ط)
- Tha’ (ط) sukun bertemu Ta (ت)
- Ta’ (ت) sukun bertemu Dal (د)
- Dal (د) sukun bertemu Ta (ت)
- Tsa’ (ث) sukun bertemu Dzal (ذ)
- Dzal (ذ) sukun bertemu Zha’ (ظ)
- Ba’ (ب) sukun bertemu Mim (م)
Cara Membaca
Kita membaca idgham ini dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua tanpa ghunnah. Tetapi, ketika kamu menemukan Ba’ (ب) sukun bertemu Mim (م), maka kamu wajib membacanya dengan ghunnah.
Contoh-Contoh dalam Al-qur’an
1.Al-Baqarah ayat 256
لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِا لطَّا غُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِا لْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَا مَ لَهَا ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
laaa ikrooha fid-diin, qot tabayyanar-rusydu minal-ghoyy, fa may yakfur bith-thooghuuti wa yu-mim billaahi fa qodistamsaka bil-‘urwatil-wusqoo langfishooma lahaa, wallohu samii’un ‘aliim
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 256)
Kamu bisa melihat dalam ayat diatas terdapat Dal (د) sukun bertemu Ta (ت). Oleh karena itu, kamu wajib membacanya dengan memasukkan dal ke ta tanpa ghunnah.
2.Qs Yunus ayat 89
قَا لَ قَدْ اُجِيْبَتْ دَّعْوَتُكُمَا فَا سْتَقِيْمَا وَلَا تَتَّبِعٰٓنِّ سَبِيْلَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ
qoola qod ujiibad da’watukumaa fastaqiimaa wa laa tattabi’aaanni sabiilallaziina laa ya’lamuun
“Dia Allah berfirman, “Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan jangan sekali-kali kamu mengikuti jalan orang yang tidak mengetahui.””
(QS. Yunus 10: Ayat 89)
Kamu bisa melihat dalam ayat diatas terdapat Ta’ (ت) sukun bertemu Dal (د). Oleh karena itu, kamu wajib membacanya dengan memasukkan ta ke dal tanpa ghunnah.
3.QS Al Maidah ayat 28
لَئِنْۢ بَسَطْتَّ اِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِيْ مَاۤ اَنَاۡ بِبَا سِطٍ يَّدِيَ اِلَيْكَ لِاَ قْتُلَكَ ۚ اِنِّيْۤ اَخَا فُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ
la-im basatta ilayya yadaka litaqtulanii maaa ana bibaasithiy yadiya ilaika li-aqtulak, inniii akhoofulloha robbal-‘aalamiin
“”Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.””(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 28)
Kamu bisa melihat dalam ayat diatas terdapat Tha’ (ط) sukun bertemu Ta (ت). Oleh karena itu, kamu wajib membacanya dengan memasukkan tha ke ta tanpa ghunnah.
4.Q.s Ali Imran ayat 69 dan 122
وَدَّتْ طَّآئِفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يُضِلُّوْنَكُمْ ۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّاۤ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ
waddath thooo-ifatum min ahlil-kitaabi lau yudhilluunakum, wa maa yudhilluuna illaaa angfusahum wa maa yasy’uruun
“Segolongan Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu. Padahal (sesungguhnya), mereka tidak menyesatkan melainkan diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 69)
Kamu bisa melihat dalam ayat diatas terdapat Ta (ت) sukun bertemu Tha’ (ط). Oleh karena itu, kamu wajib membacanya dengan memasukkan ta ke tha tanpa ghunnah.
اِذْ هَمَّتْ طَّآئِفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَا ۙ وَا للّٰهُ وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
iz hammath thooo-ifataani mingkum ang tafsyalaa wallohu waliyyuhumaa, wa ‘alallohi falyatawakkalil-mu-minuun”Ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 122)
Kamu bisa melihat dalam ayat diatas terdapat Ta (ت) sukun bertemu Tha’ (ط). Oleh karena itu, kamu wajib membacanya dengan memasukkan ta ke tha tanpa ghunnah.
5.Q.S Hud ayat 42
وَهِيَ تَجْرِيْ بِهِمْ فِيْ مَوْجٍ كَا لْجِبَا لِ ۗ وَنَا دٰى نُوْحُ ٱِبْنَهٗ وَكَا نَ فِيْ مَعْزِلٍ يّٰبُنَيَّ ارْكَبْ مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِيْنَ
wa hiya tajrii bihim fii maujing kal-jibaal, wa naadaa nuuhunibnahuu wa kaana fii ma’ziliy yaa bunayyarkam ma’anaa wa laa takum ma’al-kaafiriin
“Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, “Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.””
(QS. Hud 11: Ayat 42)
Kamu bisa melihat dalam ayat diatas terdapat Ba’ (ب) sukun bertemu Mim (م). Oleh karena itu, kamu wajib membacanya dengan memasukkan ba ke mim dengan ghunnah.
Sekian ilmu yang bisa saya bagikan kepada anda semua. Semoga bermanfaat. Namun, apabila anda merasa masih belum bisa memahami bacaan Idgham mutajanisain. Mungkin, anda bisa mencoba layanan belajar mengaji online dari Syarihub.
Kami menyediakan guru lulusan pesantren dan bersertifikasi yang tentunya ramah. Sehingga, belajar Al-qur’an bukan hanya menjadi berkualitas. Tetapi, juga menyenangkan. Klik SyariHub untuk info lebih lanjut.