Dalam Islam, Al-Qur'an adalah kitab suci terakhir dan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Namun, sering muncul pertanyaan: bagaimana hukum membaca Injil dan Taurat? Artikel ini membahas pandangan para ulama sekaligus pentingnya memperdalam Al-Qur'an bersama pengajar ngaji online.
Kedudukan Kitab Sebelumnya dalam Islam
Umat Islam meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab kepada para nabi, di antaranya Taurat kepada Nabi Musa dan Injil kepada Nabi Isa ‘alaihimassalam. Namun, Al-Qur'an menegaskan bahwa kitab-kitab tersebut telah mengalami perubahan, sementara Al-Qur'an terjaga keasliannya hingga akhir zaman.
Pandangan Ulama tentang Membaca Injil dan Taurat
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum membaca kitab-kitab tersebut:
- Melarang secara mutlak, jika dikhawatirkan menimbulkan keraguan dalam aqidah dan mencampuradukkan kebenaran dengan yang telah diubah.
- Membolehkan dengan syarat, bagi orang yang memiliki ilmu kuat tentang Islam, dengan tujuan dakwah atau membantah penyimpangan.
Bagi kaum awam, para ulama menganjurkan untuk fokus mempelajari Al-Qur'an dan Sunnah agar aqidah tetap terjaga.
Mengapa Fokus pada Al-Qur'an Lebih Utama?
Al-Qur'an adalah petunjuk hidup yang sempurna. Dengan mempelajarinya secara rutin, seorang muslim akan mendapatkan:
- Pemahaman aqidah yang lurus.
- Pedoman ibadah dan muamalah.
- Ketenangan hati dan keberkahan hidup.
- Bekal menghadapi berbagai pemikiran yang menyimpang.
Belajar Al-Qur'an Bersama Pengajar Ngaji Online SyariHub
Untuk menjaga aqidah dan meningkatkan kualitas ibadah, SyariHub menyediakan layanan sewa pengajar ngaji online yang siap membimbing Anda:
- Tahsin dan tajwid Al-Qur'an
- Tafsir dasar dan tadabbur
- Aqidah dan tauhid
- Tahfidz Al-Qur'an
- Pembinaan ibadah harian
Dengan metode interaktif dan jadwal fleksibel, belajar jadi lebih mudah dan konsisten.