5 Bacaan Gharib dalam Al Quran, Bacaan Tidak Biasa!

5 Bacaan Gharib dalam Al Quran, Bacaan Tidak Biasa!

Apakah kalian sudah tahu atau pernah mendengar apa itu bacaan gharib dalam Al quran? Bacaan gharib merupakan bacaan tidak biasa dan langka. Gharib menurut bahasa artinya samar atau tersembunyi. Sedangkan menurut istilah gharib berarti sesuatu yang memerlukan penjelasan khusus sebab pembahasannya samar.

Bacaan gharib dalam Al quran menurut qiraah Imam Ashim riwayat Hafs ada beberapa macam antara lain sebagai berikut:

1. Saktah, bacaan gharib dalam Al quran yang juga tanda waqaf

Sebelumnya, artikel syarihub sudah pernah membahas tentang waqaf saktah ini. Apakah kalian masih mengingatnya? Apakah sudah paham? Jika masih belum paham, berikut ini akan dijelaskan kembali mengenai saktah yang merupakan salah satu bacaan gharib.

Saktah merupakan suatu tanda waqaf yang memutuskan bacaan (diam) sebentar selama 2 harakat pada satu kalimat dengan menahan napas dan harus diteruskan dengan kalimat selanjutnya. Dalam Al Quran, tanda saktah ialah سكته atau س.

Pada Al Quran kita dapat menemukan saktah di 4 surah berikut ini:

a. Surah Al-Kahfi ayat 1-2

Saktah pada surah Al-Kahfi terletak di antara ayat 1 dan ayat 2, lebih tepatnya di akhir ayat 1 seperti ini.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى اعَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهُ عِوَجًا (س/سكته) (١) قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا (٢)

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Quran) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok; (1) sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik, (2)

Saktah ini berlaku apabila kita membaca ayat 1 dan 2 secara bersambung (tidak berhenti atau waqaf di ayat 1).

b. Surah Yasin ayat 52

قَالُوْا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا (س/سكته) هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

Artinya: “Mereka berkata, ‘Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?’ Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).”

c. Surah Al-Qiyamah ayat 27

وَقِيْلَ مَنْ (س/سكته) رَاقٍ

Artinya: “dan dikatakan (kepadanya), ” Siapa yang dapat menyembuhkan?”

d. Surah Al-Mutaffifin ayat 14

كَلاَّ بَلْ (س/سكته) رَانَ عَلَى ا قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْ ا يَكْسِبُوْنَ

Artinya: “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”

2. Isymam, salah satu bacaan gharib yang ada satu di Al quran

Isymam secara bahasa berarti menggabungkan, mencampurkan dan memadukan. Secara istilah, isymam adalah mencampurkan harakat dhammah pada sukun dengan memanyunkan bibir. Contoh isymam terdapat dalam surah Yusuf ayat 11 yaitu pada kalimat:

لاَ تَأْمَنَّا

Asal kalimat tersebut adalah لاَ تَأْمَنُوْنَ. Bacaan isymam mencampurkan dhammah pada huruf nun dan wau sukun. Cara membacanya yaitu ketika mengucapkan bagian ghunnah pada kalimat tersebut yakni نَّا, bibir di-manyunkan/monyong. Maka, cara membacanya bukan “laa ta’manuuna” atau sekadar “laa ta’manna” biasa. Akan tetapi “laa ta’manna” dengan memanyunkan bibir ketika mengucapkan huruf ghunnah (نَّ).

Untuk mengetahui isymam lebih lanjut, baca juga artikel berjudul Pengertian dan Contoh Bacaan Isymam.

3. Imalah

Imalah yaitu mengucapkan suatu harakat antara kasrah dan fathah. Singkatnya, harakat tersebut cara membacanya seperti huruf ‘e’ pada kata sate. Bacaan imalah terdapat pada surah Hud ayat 41, tepatnya pada kalimat bercetak tebal berikut ini:

وَقَا لَ ارْكَبُوْا فِيْهَا بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰىهَا وَمُرْسٰٮهَا ۗ اِنَّ رَبِّيْ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
wa qoolarkabuu fiihaa bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rohiim

“Dan dia berkata, “Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.””
(QS. Hud 11: Ayat 41)

Sumber: Al-Qur’an Indonesia https://quran-id.com

Pada kalimat tersebut, huruf ro berharakat fathah panjang pada kalimat مَجْرٰىهَا bacaannya berubah menjadi re sehingga cara membacanya menjadi “majreha”.

4. Naql

Arti naql yaitu memindahkan. Naql adalah suatu bacaan gharib yang memindahkan harakat kasrah dari hamzah ke lam sukun pada surah Al-Hujurat ayat 11 pada kalimat:

بِئْسَ الاِسْمُ

Asal kalimat tersebut adalah بِئْسَ الْإِسْمُ. Pada kalimat الْإِسْمُ harakat kasrah pada hamzah pindah ke lam sukun sehingga menjadi لِسْمُ dan huruf hamzahnya dibuang.

5. Tashil

Tashil adalah mengucapkan huruf berharakat antara hamzah dan alif. Bacaan tashil ada pada surah Fushshilat ayat 44 yaitu:

ءَاَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ…

Artinya: “… Apakah patut (Al-Quran) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab?… “

Itulah bacaan gharib yang ada dalam kitab suci Al-Quran. Kini, insya Allah pemahaman kalian terkait bacaan gharib bertambah. Selain bacaan gharib, pelajari juga ilmu tajwid lainnya dan ilmu agama islam lainnya.

Kamu bisa mempelajarinya lewat media manapun, salah satunya melalui artikel di blog syarihub. Selain artikel beragama Islam, syarihub juga menyediakan kursus belajar mengaji online yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja sehingga lebih fleksibel dengan biaya yang terjangkau.