Pengertian, Macam dan Contoh Hukum Bacaan Lam Jalalah

Pengertian, Macam dan Contoh Hukum Bacaan Lam Jalalah

Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengucapkan atau membaca huruf yang tertera pada Al-Quran. Cabang ilmu tajwid ada bermacam-macam, salah satunya yaitu hukum bacaan lam jalalah. Apa dan bagaimana lam jalalah itu? Yuk, pelajari bersama lewat pembahasan berikut ini. Mulai dari pengertian, macam hingga contohnya dalam Al-Quran.

Pengertian

Lam jalalah terdiri dari dua kata yaitu “lam” dan “jalalah”. Lam merupakan salah satu huruf hijaiyah yang berbentuk ل. Sedangkan kata ” jalalah” artinya secara bahasa yaitu Yang Diagungkan. Lafadz jalalah adalah lafadz Allah. Jadi, pengertian lam jalalah adalah suatu bacaan pada huruf lam yang ada pada lafadz Allah.

Macam-Macam

Lam jalalah ada dua macam, antara lain sebagai berikut.

  1. Lam Jalalah Tafkhim

Tafkhim artinya menebalkan bacaan. Lam jenis ini merupakan lam jalalah yang cara membacanya tebal. Ketentuan dari lam jalalah tafkhim adalah apabila terdapat satu huruf sebelum lafadz Allah yang berharakat fathah (ــَ) atau dhammah (ــُ).

2. Lam Jalalah Tarqiq

Berbeda dengan tafkhim, tarqiq berarti tipis atau menipiskan. Lam jalalah tarqiq adalah lam pada lafadz Allah yang cara bacanya tipis. Ketentuannya adalah apabila sebelum lafadz Allah terdapat suatu huruf berharakat kasrah (ــِ).

Contoh Lam Jalalah

Contoh lam jalalah dalam Al-Quran ada banyak sekali. Di bawah ini hanya beberapa contoh saja. Meski hanya beberapa, contoh ayat yang mengandung bacaan lam jalalah berikut ini insya Allah bisa menambah pemahamanmu dalam mengenal lam jalalah.

Contoh lam jalalah tafkhim

  1. QS. Al-Baqarah ayat 7

…خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ

Lam jalalah tafkhim pada potongan ayat di atas ada pada lafadz “خَتَمَ اللَّهِ”. Lafadz Allah dibaca tebal karena sebelumnya terdapat huruf mim berharakat fathah. Maka cara membacanya yaitu “khotamal loohu”.

2. QS. An-Nisaa ayat 1

اِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا…

Huruf nun tasydid berharakat fathah pada bacaan “اِنَّ اللَّهَ” sebelum lafadz Allah menandai bacaan lam jalalah tafkhim. Maka, cara membaca lam pada lafadz Allah tebal sehingga bacaannya menjadi “innal looha”.

3. QS. Al-Mujadilah ayat 4

…وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ…

Pada potongan ayat tersebut terdapat lam jalalah tafkhim yaitu pada kata “حُدُودُ اللَّهِ”. Sebelum lafadz Allah terdapat huruf dal berharakat dhommah, maka cara membacanya tebal menjadi “huduudul loohi”.

4. QS. Al-Ghasiyah ayat 24

فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ

Dalam ayat tersebut, terdapat huruf ha (ه‍) berharakat dhommah pada bacaan “فَيُعَذِّبُهُ” sebelum lafadz Allah. Maka, bacaan lam jalalah tafkhim berlaku dan cara membaca “فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ” yang benar yaitu “fa yu’adzdzibuhul loohu”.

5. QS. Al-Bayyinah ayat 8

…رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ…

Potongan ayat di atas mengandung bacaan lam jalalah tafkhim pada bacaan “رَّضِيَ اللَّهُ”. Hal ini ditandai dengan harakat fathah pada huruf ya yang berada sebelum lafadz Allah. Maka dari itu, bacaan lam jalalah dibaca tebal. Sehingga cara membaca “رَّضِيَ اللَّهُ” yaitu “rodliyalloohu”.

Contoh lam jalalah tarqiq

  1. QS. Al-Fatihah ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bacaan bismillah sudah sangat familiar bagi umat muslim. Bacaan bismillah juga terdapat dalam surah Al-fatihah ayat 1. Dalam lafadz bismillah, terdapat hukum lam jalalah tarqiq yaitu pada lafadz “bismillah”. Termasuk lam jalalah tarqiq karena sebelum lafadz Allah, terdapat huruf mim berharakat kasrah.

2. QS. Al-Fatihah ayat 2

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan hamdalah juga sudah familiar di telinga umat muslim. Dalam lafadz alhamdulillah juga terdapat bacaan lam jalalah tarqiq, yaitu pada lafadz “alhamdulillah”. Di sana terdapat huruf lam berharakat kasrah sebelum lafadz Allah.

3. QS. Al-Fath ayat 13

…وَمَنْ لَّمْ يُؤْمِنْ باِللَّهِ

Berdasarkan potongan ayat tersebut, tanda bacaan lam jalalah tarqiq ada pada lafadz “باِللَّهِ” yang mana terdapat huruf ba berharakat kasrah sebelum lafadz Allah. Maka, cara membacanya tipis menjadi “billahi”.

4. QS. Al-Hadid ayat 16

…لِذِكْرِ اللَّهِ…

Berdasarkan potongan ayat di atas, huruf ro kasrah berada sebelum lafadz Allah. Maka, lam jalalah dibaca tipis dan bacaan di atas berbunyi “lidzikril laah”.

5. QS. At-Taghobun ayat 11

…إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ…

Pada potongan ayat di atas, sebelum lafadz Allah terdapat huruf nun berharakat kasrah. Maka dari itu, berlakulah hukum tajwid lam jalalah tarqiq yang cara membacanya tipis. Jadi, cara membaca potongan ayat tersebut adalah “illaa bi-idznil laah”.

Demikianlah penjelasan mengenai bacaan lam jalalah yang merupakan salah satu hukum bacaan dalam tajwid. Mempelajari ilmu tajwid sangat penting untuk dilakukan karena merupakan bagian dari mempelajari Al-Quran.

Keutamaan belajar Al-Quran disebutkan dalam sebuah hadits dari Utsman bin Affan, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ كُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari 5027)

Oleh karena itu, yuk pelajari berbagai ilmu tajwid yang salah satunya adalah lam jalalah yang pembahasannya sudah dijelaskan di atas. Jika membutuhkan bimbingan dari ustaz/ustazah profesional dalam belajar Al-Quran, kalian bisa belajar mengaji online dan privat di Syarihub.