Mengenal Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya dan Dermawan

Mengenal Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya dan Dermawan

Kisah hidupnya sangat inspiratif

Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pribadi yang memiliki banyak sahabat setia yang mendukung beliau dalam menyebarkan syariat Islam. Diantara sahabat-sahabat tersebut, terdapat sahabat nabi yang kaya dan dermawan salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf. Untuk mengenal sosok Abdurrahman bin Auf lebih dalam, yuk simak beberapa penjelasan berikut ini.

Berusia 10 Tahun Lebih Muda dari Rasulullah SAW

Abdurrahman bin Auf lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah dan termasuk orang pertama yang memercayai Nabi Muhammad lalu masuk Islam. Sebelum memeluk Islam, nama asli beliau adalah Abdul Ka’bah atau Abd Amr dalam riwayat lain. Kemudian, setelah bergabung dengan kaum Muslimin, Rasulullah menggantinya dengan Abdurrahman. 

Merupakan Pebisnis yang Sukses

Abdurrahman bin Auf mulai berbisnis pada saat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu kaum Muhajirin yang berhijrah pada saat itu. Ia meninggalkan semua kekayaannya di Mekkah. Pada saat itu seorang pria kaya dari kaum Anshar bernama Saad bin Rabbi merasa kasihan melihat Abdurrahman dan menawarkan hartanya. Namun, beliau menolak hal itu dan hanya meminta untuk ditunjukkan pasar terdekat. Pasar itu menjadi tempat bagi Abdurrahman bin Auf untuk memulai bisnis dan menjadi sukses. Padahal, ia tidak memiliki modal harta yang besar. Modalnya berupa kemampuan untuk bernegosiasi dan juga untuk melakukan riset. Abdurrahman bin Auf pun dapat menjadi pebisnis kaya dan dipercaya di Yastrib. Bisnisnya disukai karena sesuai dengan selera pasar dan lantaran ia berdagang dengan jujur.

Merupakan Orang yang Zuhud dan Dermawan

Meskipun Abdurrahman bin Auf merupakan pebisnis yang kaya raya, ia tetap memiliki sifat zuhud dan dermawan. Ia pernah mengeluarkan 200 uqiyah emas (1 uqiyah setara 31,7475 gram) untuk memenuhi kebutuhan logistik selama Perang Tabuk. Saat Nabi Muhammad SAW menyeru kepada umat Islam untuk berinfak di jalan Allah, Abdurrahman pun langsung menyumbangkan separuh hartanya. Dia pun pernah memberikan santunan kepada veteran Perang Badar yang jumlanya mencapai seratus orang, masing-masing mendapatkan santunan 400 dinar.

Berpartisipasi dalam Beragam Peperangan

Abdurrahman bin Auf tidak hanya bersedekah lewat harta. Ia juga berpartisipasi dalam beragam peperangan, mulai Perang Uhud hingga Perang Badar. Dia mendapatkan 21 luka pada Perang uhud. Ada luka yang menyebabkan kakinya pincang serta dua gigi serinya tanggal. 

Dijamin Masuk Surga

Kebaikan dan jihadnya selama hidup membuat ia menjadi salah satu dari 10 orang yang dijanjikan surga. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda:

Sepuluh orang di surga: Abu Bakar di surga, Umar di Surga, Ali, Utsman, Az zubair, Thalhah, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaydah bin Al-Jaraah, dan Sa’ad bin Abi Waqqash.” Lalu sahabat bertanya, “Demi Allah, siapakah yang kesepuluh?” Rasulullah menjawab, “Abu Al A’war di surga.”

Itulah sepenggal kisah Abdurrahman bin Auf yang merupakan sahabat nabi yang kaya, penuh inspirasi dan dapat kita teladani. Dari kisah tersebut, kita dapat mengambil berbagai pelajaran terkait kerja keras, sedekah, zuhud, dan berjihad di jalan Allah. Jika kita memiliki kekayaan harta, jangan hanya mementingkan kesenangan pribadi. Sangat penting bagi kita untuk membagikannya juga kepada orang yang membutuhkan. Karena seperti yang kita tahu bahwa sedekah memiliki Keutamaan yang luar biasa.

Baca juga artikel-artikel syarihub lainnya di laman berlangganansyarihub.